Diduga Dirugikan Perusahaan, Peternak Ayam di Indramayu Adukan PT STS ke Dinas KPP lndramayu dan Rencana ke Gubernur Jawa Barat

Indramayu, (Transtwonews) – Seorang Peternak Ayam Pedaging asal Indramayu, Wawan setiawan (32) melakukan Audensi kembali terhadap PT.STS (PT.Sinar Ternak Sejahtera) yang diduga telah merugikannya ke Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Indramayu, salam Audien tersebut diterima oleh drh.Dian Daju selaku Kepala Bidang Kesehatan Hewan mewakili Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten lndramayu, diruang kerjanya pada Kamis (17/4/2025).
Wawan mengaku mengalami kerugian berulang kali dalam kerja sama kemitraan peternakan yang dijalankan bersama perusahaan tersebut.
Kerja sama dimulai pada tahun 2022, melalui perantara bernama Ko Hendrik. Wawan mengisi lima kandang ayam pedaging dan menjalani empat musim panen. Pada panen pertama, hasil dianggap menguntungkan. Namun memasuki panen kedua hingga keempat, Wawan justru mengalami kerugian yang cukup besar yakni sekitaran puluhan miliar. Ironisnya, ia tetap diwajibkan membayar sejumlah biaya yang diduga fiktif karena dianggap tidak memenuhi target panen.
Merasa janggal, Wawan membawa sampel pakan ayam ke laboratorium Sucofindo untuk diuji. Hasilnya menunjukkan kadar protein dalam pakan tidak sesuai yang seharusnya 19,5% sampai 21,5% Namun hanya 9,95%. Hal ini memperkuat kecurigaannya bahwa kualitas pakan menjadi salah satu penyebab utama turunnya bobot ayam dan kegagalan panen.
Wawan sempat melaporkan permasalahan ini ke Polres Indramayu. Namun dua kali pemanggilan, pihak PT STS tak pernah hadir, hanya diwakili oleh Ko Hendrik. Laporan akhirnya dicabut dan dipindahkan ke Polda Jawa Barat, namun hasilnya dinilai tidak memuaskan.
Kini, Wawan kembali mengadu ke Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Indramayu, yang menyatakan akan mempelajari kasus tersebut lebih lanjut. Ia juga berencana membawa permasalahan ini ke Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, dalam waktu dekat, demi mencari keadilan atas kerugian yang dialaminya.
“Kerugian kami ya lumayan fantastis, kami melapor kesana kemari selalu di pingpong, tapi tidak ada kejelasan hak kami sebagai peternak kecil, dan kami akan mengadakan demo bersama ormas dan beberapa masyarakat.” ungkap Wawan dengan nada kecewa.( Kamal)