Bacaleg Partai Golkar Dapil 1.H.Yusuf (Purnawirawan TNI AD) Menghadiri Pagelaran Calung
Kab Bandung,(transtwonews) – Padasuka Kutawaringin Ngangklung Calung ( KNC) Menggelar Pagelaran seni dan budaya Calung Kutawaringin Kabupaten bandung untuk menyampaikan pesan-pesan Empat Pilar MPR (Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika). Dalam pagelaran seni dan budaya itu ditampilkan Calung yang menyisipkan nilai-nilai Empat Pilar
Minggu (19/03/2023)
Pagelaran seni budaya Kabupaten Bandung berlangsung di Aula Desa Padasuka Kec. Kutawaringin . Pagelaran ini dihadiri Bacaleg H. Yusuf Purnawirawan TNI AD
Pagelaran seni dan budaya Calung Kabupaten Bandung ini menampilkan . Seni Calung yang ditampilkan cukup menarik perhatian penonton yang terdiri dari ibu-ibu Perempuan Bangsa. Tiga pemain Calung mampu membuat para penonton tertawa. Di antara canda pemain Calung, disisipkan pesan-pesan Empat Pilar MPR. “NKRI harga mati,” ujar seorang pemain Calung.
Sebelumnya, ketika membuka pagelaran seni budaya Kabupaten Bandung dalam rangka Sosialisasi Empat Pilar MPR ini, H. yusuf mengatakan pagelaran seni Calung ini dapat memberikan andil untuk budaya calung dan dapat memberikan kontribusi untuk kabupaten bandung agar tetap terjaga dan melestarikan nilai nilai Seni calung yang memberikan potensi yang dapat menjadikan negara dan bangsa kita kuat akan budayanya”ujarnya.
“Ibu-ibu Perempuan Bangsa tidak hanya sekadar sebagai seorang ibu yang mengurus anak, suami, dan keluarga, tetapi juga tokoh di kecamatan masing-masing, bahkan mempunyai majelis taklim. Karena itu sudah tepat bila ibu-ibu mengikuti pagelaran seni budaya ini. Pendidikan pertama ada di tangan ibu-ibu. Karena itu membumikan nilai-nilai Empat Pilar MPR sangat efektif bila disampaikan ibu-ibu dengan caranya sendiri, dengan kasih sayang ibu, dan dengan budaya yang memang sudah ada di lingkungan kita,” ujarnya.
Empat Pilar MPR Penjaga Eksistensi Bangsa Indonesia
“Dengan mencintai NKRI, ibu-ibu paling tepat untuk menanamkan kepada generasi selanjutnya, terutama keluarga, kemudian jamaah. Bhinneka Tunggal Ika dan UUD NRI Tahun 1945, juga penting diketahui ibu-ibu, penting disampaikan kepada keluarga,” kata H.Yusuf
menjelaskan kesenian Calung adalah kesenian dari tanah Sunda yang berbeda dengan angklung. Dalam Calung disertai alur cerita. “Dengan cerita itu akan disampaikan pesan-pesan kebangsaan,” tuturnya.
H. Yusuf mengatakan dengan seni budaya kita menjadi bahagia karena seni budaya itu menyenangkan. Maka penyampaian nilai-nilai Empat Pilar MPR pun harus dilakukan dengan cara yang bahagia. “Dengan seni itulah kita bahagia. Kita menjadi gembira. Karena itu penyampaian nilai-nilai kebangsaan, Empat Pilar MPR, juga harus dengan cara yang bahagia, cara welas asih, dan santun. Itulah kenapa dilakukan pagelaran seni budaya dalam rangka sosialisasi Empat Pilar MPR ini,” katanya.
Karena itu, H. Yusuf menitipkan nilai-nilai Empat Pilar MPR ini untuk diajarkan di keluarga. “Ibu-ibu menjadi agen untuk menangkal budaya-budaya yang tidak pas atau tidak cocok bagi bangsa Indonesia. Ibu-ibu bisa memperkenalkan Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika lebih dini kepada anak-anak. Dengan pagelaran seni budaya seperti ini maka nilai-nilai itu bisa diinternalisasikan kepada keluarga melalui ibu-ibu,”tutupnya
(Gugum G. W. Amd)