Uncategorized

Merasa Tak Adil, Puluhan Ibu-Ibu Geruduk Kantor Desa Sukaluyu-Sukawening

Garut,(Transtwonews).-Merasa tak adil dan tak ada informasi, puluhan Ibu Ibu geruduk Kantor Desa Sukaluyu Kecamatan Sukawening Kabupaten Garut. Mereka mempertanyakan sistem rekrutmen pegawai dapur umum bagi program makan siang gratis yang dinilai ditutup-tutupi.

Salah seorang warga Kp.Sukasirna RT 02 RW 04 Desa Sukaluyu, Rani Marliani. Menurutnya, dirinya bersama ibu-ibu yang lain sengaja datang ke kantor Desa guna bertemu Kepala Desa (Kades) dan mempertanyakan hal tersebut.

” Tadi kami bertemu pak Kades, namun sayang jawabannya tidak nyambung dan terkesan tertutup,” Ucap Rani kepada wartawan(Awakmedia).Jumat (24/1/2025).

p

Dijelaskan Rani, dari kuota 15 orang yang dibutuhkan pegawai  untuk dapur umum itu semua sudah terisi. Bahkan diperparah dengan yang daftar tersebut kerabat dan saudara kades.

” Aneh, pak Kades bilang bahwa hingga kini sistem dan alur rekrutmen tidak mengetahui secara jelas, namun ada yang janggal kenapa saudara pak kades sudah mendaftar,” umpat Rani dengan nada kesal.

Hal senada diungkapkan warga Kp Sukasirna RT 02 RW 10, Muhayatun. Dirinya menuding rekrutmen ini sengaja ditutup tutup supaya tidak ada yang mendaftar dan bisa diisi oleh sanak saudaranya Kades.

” Pak Kades teu adil. Leuwih ngutamakeun dulurna ketimbang warga yang membutuhkan,”  katanya.

Sementara itu Ketua RW 10, Rosadi, menyebutkan bahwa pihaknya hingga kini tidak ada bentuk pemberitahuan tentang rekrutmen pegawai dapur umum.

Rosadi bersama rekan RW yang lain tidak menerima info tentang rekrutmen,” ujarnya seraya mengucapkan banyak warganya yang ingin  ikut andil dan menjadi pegawai dapur umum.

Baik Rani, Muhayatun, Rosadi maupun warga yang lain agar rekrutmen ini dibuka ke umum dan di seleksi sesuai dengan kriteria yang ada. Dan jangan sampai program yang sebagus ini tercoreng oleh sistem rekrutmen yang menimbulkan gejolak di masyarakat.

Kepala Desa Sukaluyu, Asep Kurniawan, menyebutkan bahwa pihaknya tidak mengetahui secara detail tentang sistem rekrutmen ini.
Makanya saya selaku Kepala Desa tidak berani mempublikasikan hal tersebut,” kilah Asep.
(Ayi Ahmad) 

Facebook Comments Box

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button