Kolaborasi BPII Dengan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi : Lahirnya Program “Pelajar Tangguh: Desa Berdaya”

Jakarta,(transtwonews) – Brigade Pelajar Islam Indonesia (BPII) resmi menjalin kolaborasi strategis dengan Kementerian Pedesaan untuk meluncurkan program inovatif bertajuk “Pelajar Tangguh: Desa Berdaya”.
Program ini dirancang untuk memberdayakan desa-desa di Indonesia melalui peran aktif pelajar sebagai agen perubahan,
dengan tujuan menciptakan desa mandiri yang berkelanjutan.
Kordinator pusat brigade Pelajar Islam Indonesia Muhamad Naza ,mengatakan,
Kolaborasi ini ,
menandai komitmen bersama dalam mendorong pembangunan desa berbasis pemberdayaan masyarakat, peningkatan kapasitas sumber daya manusia, dan penguatan ekonomi lokal.
Program “Pelajar Tangguh: Desa Berdaya” akan melibatkan ratusan pelajar dari berbagai daerah sebagai relawan pendamping desa. Mereka akan bekerja langsung dengan masyarakat untuk mengidentifikasi potensi lokal,
merancang solusi inovatif, dan mengimplementasikan program pemberdayaan.
Muhamad Naza pun menegaskan program ini mencakup pendidikan dan pelatihan, pendampingan desa, pengembangan ekonomi lokal, serta program sosial dan lingkungan.
Pelajar akan memberikan pelatihan kewirausahaan, literasi digital, dan pemanfaatan teknologi untuk pertanian dan industri kreatif. Selain itu, mereka akan mendampingi masyarakat dalam pengelolaan sumber daya alam, membangun usaha berbasis potensi lokal, dan membuka akses pemasaran produk desa melalui platform digital.
Sebagai langkah awal, program ini akan dilaksanakan melalui 2 pilot project di berbagai provinsi, yaitu Provinsi Jawa Barat fokus pada pengembangan pariwisata desa dan ekonomi kreatif, Provinsi Banten fokus pada penguatan UMKM berbasis produk unggulan lokal.
Muhammad Naza, menyampaikan antusiasmenya terhadap kolaborasi ini. “Program Pelajar Tangguh: Desa Berdaya adalah wujud nyata komitmen BPII untuk turut serta dalam pembangunan bangsa. Kami percaya bahwa pelajar tidak hanya sebagai penerima manfaat, tetapi juga sebagai aktor perubahan yang mampu terlibat dan menggerakkan masyarakat menuju kemandirian. Melalui 2 pilot project ini,
kami ingin membuktikan bahwa pelajar memiliki peran strategis dalam membangun Indonesia yang dimulai dari desa,” ujarnya.
Menteri Desa dan PDT, Bapak Yandri Susanto, menyambut baik kolaborasi ini dan memberikan apresiasi tinggi terhadap inisiatif BPII. “Kemendes RI sedang banyak berkolaborasi dengan berbagai pihak dan Brigade PII diharapkan mampu menjadi perwakilan dari kalangan pelajar. Melalui program ini,
kami harap pelajar dapat menjadi pembedaya dan pendamping pelajar dalam mengelola potensi desa, Hal ini sejalan dengan upaya kami memperkuat ketahanan pangan nasional, termasuk mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG). Kementerian Desa siap mendukung penuh program ini agar manfaatnya dapat dirasakan secara luas, baik oleh pelajar maupun masyarakat desa,” tuturnya.
Ia pun mengatakan Program ini menargetkan terwujudnya setiap desa mandiri dalam 5 tahun ke depan, dengan pelajar sebagai motor penggerak utama.
Selain itu, program ini diharapkan dapat meningkatkan partisipasi pelajar dalam pembangunan desa secara nasional,
serta menjadikan desa-desa sebagai model pembangunan berkelanjutan yang inklusif dan berbasis masyarakat.
Program “Pelajar Tangguh: Desa Berdaya” akan segera dimulai dengan fase pilot project di 2 provinsi tersebut. Kolaborasi ini diharapkan dapat menjadi model sinergi antara pelajar, masyarakat, dan pemerintah dalam mewujudkan Indonesia yang lebih maju dan mandiri sehingga mampu mendorong ketahanan pangan nasional.****