PENDIDIKAN

Ketua Lembaga Bantuan Pemantau Pendidikan (LBP2), Asep Buhori Kurnia, Menanggapi Dugaan Ijazah Palsu Tokoh Publik Sumedang

Bandung,(transtwonews) – Ketua Lembaga Bantuan Pemantau Pendidikan (LBP2), Asep Buhori Kurnia, yang dikenal sebagai Aa Maung, menanggapi dugaan penggunaan ijazah palsu oleh seorang tokoh publik di Sumedang. Ia menerima sejumlah pengaduan dari masyarakat terkait hal ini, Rabu (7/08/2024).

Menurut Aa Maung, kasus ini baru berupa indikasi dan dugaan pelanggaran.

“Kemarin itu saya menerima pengaduan dari masyarakat ke lembaga saya sebagai Lembaga Bantuan Pemantau Pendidikan Provinsi Jawa Barat. Ini baru indikasi dan dugaan adanya pelanggaran, yang otomatis akan menjadi hal pertama yang akan saya selidiki atau tindak lanjuti,” jelasnya.

Aa Maung berencana untuk melakukan konfirmasi kepada pihak-pihak yang berwenang terkait pengaduan ini.

“Saya akan coba konfirmasi ke pihak-pihak yang berwenang, terutama dari daerah Sumedang. Seorang tokoh publik yang diindikasikan melakukan pelanggaran atau ijazahnya diduga palsu, ini merupakan contoh yang tidak baik,” tegasnya.

Sebagai langkah awal, Aa Maung akan menelusuri informasi ini dengan menghubungi instansi terkait.

“Secara hukum, saya akan bergerak dengan menelusuri dulu ke instansi-instansi yang berwenang, termasuk kampus yang bersangkutan. Jangan sampai ini menjadi isu yang berkembang tanpa kebenaran yang jelas. Tentu harus ditelusuri dulu,” paparnya.

Untuk memastikan kebenaran dugaan ini, Aa Maung juga akan mengunjungi kampus yang diduga mengeluarkan ijazah tersebut.

“Saya akan coba konfirmasi juga ke kampusnya. Tadi saya sudah sebutkan ke Dikti, beliau ini kan seorang tokoh publik, jadi tidak akan menyebutkan namanya dulu untuk menghindari suudzon dan opini yang tidak baik di masyarakat,” ujarnya.

Jika terbukti benar bahwa tokoh publik tersebut menggunakan ijazah palsu, Aa Maung menegaskan bahwa ada konsekuensi yang harus dihadapi.

“Apabila betul terjadinya seperti itu, tentu ada konsekuensi yang harus dipertanggungjawabkan, baik itu dalam hal ketokohannya ataupun jika beliau sendiri sebagai anggota legislatif dan sebagainya, itu harus ditindaklanjuti,” ungkap Aa Maung.

Kasus dugaan penggunaan ijazah palsu ini menimbulkan perhatian luas di masyarakat, terutama mengingat posisi tokoh publik yang bersangkutan. Masyarakat berharap agar kasus ini segera mendapatkan kejelasan dan penanganan yang sesuai dari pihak berwenang.

Aa Maung mengajak masyarakat untuk tetap tenang dan tidak mudah terpengaruh oleh isu yang belum terbukti kebenarannya.

“Saya mengajak masyarakat untuk tetap tenang dan menunggu hasil penyelidikan lebih lanjut. Jangan mudah terpengaruh oleh isu yang belum jelas kebenarannya,” pesannya.

Sebagai penutup, Aa Maung menegaskan komitmennya untuk terus mengawal dan mengawasi pendidikan di Jawa Barat, serta memastikan bahwa setiap pelanggaran akan ditindaklanjuti dengan tegas.

“Saya berkomitmen untuk terus mengawal dan mengawasi pendidikan di Jawa Barat. Setiap pelanggaran akan kami tindak lanjuti dengan tegas demi kebaikan bersama,” pungkasnya.

IBNU

Facebook Comments Box

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button