H Ateng, mantan perakit senpi ajak menjaga kamtibmas menjelang Rhamadan dan Idul Fitri

SUMEDANG,(transtwonews) – Menyambut bulan Ramadan dan Idul Fitri, Ketua Koperasi Galumpit Jaya Bapak Erin Sobirin dan H Ateng ( Mantan Napi Kasus Senpi Rakitan ) mengimbau para pengrajin senapan angin yang tergabung dalam Koperasi Galumpit Jaya dan masyarakat pada umunya , untuk menjaga ketertiban dan keamanan masyarakat.
Salah satu poin utama yang disampaikan adalah larangan memproduksi senapan angin di atas kaliber 4,5 mm dan senapan angin dengan system kerja otomatis serta pembuatan senjata api ilegal.
Imbauan ini disampaikan setelah adanya pertemuan dengan pihak kepolisian bersama para pengrajin di Koperasi Galumpit Jaya pada Kamis, 20 Februari 2025.
Dalam kesempatan tersebut, pihak kepolisian menegaskan pentingnya kepatuhan terhadap regulasi hukum yang berlaku untuk menjaga keamanan dan ketertiban .
Ketua Koperasi Galumpit Jaya, H. Erin Sobirin, menyampaikan apresiasi kepada kepolisian, yang telah memberikan pemahaman dan pembinaan kepada para pengrajin senapan angin di wilayahnya sehingga terhindar dari perbuatan melawan hukum.
Ia menekankan bahwa edukasi dan bimbingan ini sangat penting agar para pengrajin tidak terjerumus dalam praktik ilegal.
Pada kesempatan tersebut salah satu pengrajin senapan angin yang pernah terlibat dalam kasus senjata api illegal menyatakan “Aturan harus ditaati agar tidak ada lagi kasus pembuatan senjata ilegal. Saya sendiri pernah mengalami konsekuensi hukum akibat pembuatan senjata di atas 4,5 mm. Oleh karena itu, saya mengajak semua pengrajin untuk tidak melanggar aturan,” ujar Ateng.
Ia menambahkan bahwa siapa pun yang masih nekat memproduksi senjata api dan senapan angin di atas kaliber 4,5 mm akan berhadapan dengan hukum.
Oleh karena itu, ia mengajak seluruh pengrajin untuk menjaga keamanan lingkungan dan nama baik komunitas mereka dengan tidak melanggar regulasi yang ditetapkan pemerintah terkait kepemilikan senjata api.
Selain itu, Ateng juga mengimbau agar para pengrajin yang belum tergabung dalam Koperasi Galumpit Jaya segera mendaftarkan diri.
Menurutnya, keanggotaan dalam koperasi dapat memberikan manfaat berupa bimbingan dan pemahaman langsung dari pihak kepolisian mengenai aturan terkait senjata api.
Hal senada di sampaikan Budi Firmansyah sebagai pengrajin senapan dia mengajak kepada semua pengrajin senapan yang ada di Galumpit Desa Cileunyi kulon pada umunya Agara tidak membikin senapan angin di atas 4,5 mm dan senjata api rakitan.
.mari kita taati aturan dan hukum yang telah di tentukan serta jangan coba – coba melanggarnya karna hukumanya sangat berat para pelaku yang melanggarnya akan dikenakan hukuma 20 tahun atau hukuman mati sesuai undang- undang darurat,
Budi pun mengatakan dirinya dan juga atasnama H Ateng mohon maaf bila selama ini telah meresahkan masyarakat beberapa waktu yang lalau ,karna telah terlibat pembuat senjata ilegal ,yang mengakibatkan harus menjalani hukuma beberapa tahun lamanya dan saat ini kami telah bebas .
maka dari sekarang mari kita jaga nama baik para pengrajin yang ada di Galumpit demi ketertiban dan keamanan bersama.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada pihak kepolisian Republik indonesia yanag telah berikan waktu dan kesempatan untuk membina serta memberikan arahan dan petunjuk juga mempasilitasi para pengrajin dalam mendirikan koperasi pengrajin senapan angin dengan catatan tidak tidak lagi membuat senjata api diatas kaliber 4,5 mm.pungkas Budi.***