PENDIDIKAN

Diacara Perpisahan SMP Negeri 1 Pangatikan Kepsek Langsung Statemen Ke Wartawan Saya Apal Jero-Jeroana Wartawan lah Kumaha !!

Garut.(Transtwonews) – Di bulan Juni akhir tahun pendidikan ajaran 2023-2024 ini, di berbagai sekolah baik dari tingkat TK/Paud sampai tingkat SMA mengadakan gelaran acara paturay tineung, atau sering disebut acara perpisahan bagi para siswa siswi yang telah lulus, atau kelas akhir yang akan meneruskan ke jenjang berikutnya.

Di masa pemulihan ekonomi sekala nasional bahkan dunia ini, selepas masa covid 19 dari beberapa orang tua siswa, tidak sedikit yang mengeluhkan mengenai biaya sekolah yang lumayan memberatkan, padahal katanya sekolah sudah ada biaya dari pemerintah, bagi siswa tinggal duduk belajar, terutama biaya yang harus di keluarkan yang tidak begitu penting.

p

Seperti halnya menurut beberapa orang tua siswa SMP Negeri 1 Pangatikan, Kabupaten Garut, yang tidak mau di publikasikan namanya, bahwasannya yang mau tidak mau harus ada, kami dimintai iuran untuk acara perpisahan sebesar Rp.250.000. per siswa.
“Apa boleh buat ya terpaksa kami membayarnya. Harus gimana lagi ,kalau tidak iuran nanti khawatir anaknya jadi minder di sekolah, belum lagi nanti persiapan di sekolah berikutnya untuk tas, buku, sepatu, dll”. Ungkapnya.

p

Melalui telepon WashApp Kabid SMP H. Yusup (25/06/24), menurutnya mengenai hal ini tidak ada kata memungut apalagi pungli. “Karena kalau pungli artinya, keperuntukannya tidak jelas buat apa-apanya, terus yang mengkoordinirnya juga bukan orang yang berkepentingan atau kompeten atau yang tidak bertanggungjawab itu baru pungli, mengenai acara perpisahan/pelepasan di tiap sekolah itu seharusnya di musyawarahkan dulu antara komite dan pihak wali siswa, apa ada yang keberatan atau tidak, karena itu bentuknya tidak wajib, apa itu keinginan para siswa atau siapa”. Tegasnya

Menurut keterangan Kepsek SMP Negeri 1 Pangatikan Didi Rusnadi, S.Pd, M.Pd, mengatakan, “pihak sekolah hanya mempasilitasi masalah tempat, silahkan saja yang acaranya mau di luar, atau mau di Salegar ( Rumah Makan ) yang berbayar sampai 12 Juta rupiah, kalau di sini ( sekolah ) kan gratis, silahkan mengenai hal mengenai biaya perpisahan itu tanyakan kepada panitia dan komite” ujangnya

Sebelumnya dari pihak panitia, dan komite sepertinya enggan untuk wawancara, dan dimintai keterangan terkesan, tidak mau di konfirmasi oleh pihak media, sampai beberapa media seolah di bola pimpongkan.

Di akhir keterangan yang menyeleneh dan kurang pantas dari perkataan Kepala SMP Negeri 1 Pangatikan dengan wajah muka diduga emosi, melontarkan kata, “saya juga pernah jadi wartawan, jadi saya apal jero-jeroana wartawan lah kumaha” (saya pernah jadi wartawan, saya tahu dalam-dalamnya wartawan bagaimana!! ).

(Tim)

Facebook Comments Box

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button
Social Share Buttons and Icons powered by Ultimatelysocial
WhatsApp
Instagram
FbMessenger
Tiktok