Garut,(Transtwonews).– Polsek Leuwigoong menggelar sosialisasi program ketahanan pangan dengan fokus pada budidaya jagung. Kegiatan ini bertujuan mendorong kemandirian pangan masyarakat serta meningkatkan kesejahteraan warga melalui pemanfaatan lahan yang ada.
Dalam sosialisasi tersebut, petugas memberikan penyuluhan mengenai teknik penanaman jagung yang tepat, pemeliharaan, hingga strategi pemasaran hasil panen. Kapolsek Leuwigoong IPDA. H.Asep Juarna menegaskan bahwa program ini diharapkan menjadi langkah nyata dalam menjaga ketahanan pangan di wilayah hukum Polsek Leuwigoong.


Kelompok tani menyambut positif kegiatan ini dan berharap dapat terus berlanjut dengan pendampingan dari aparat kepolisian dan instansi terkait. UPT Pertanian melaksanakan sosialisasi program ketahanan pangan di Mapolsek Leuwigoong, Jumat (25/7/2025).
Kegiatan ini bertujuan meningkatkan pemahaman aparat kepolisian mengenai pentingnya ketahanan pangan, khususnya pengembangan tanaman jagung di wilayah Kecamatan Leuwigoong.
Kapolsek Leuwigoong menyambut baik kegiatan ini dan berharap kerja sama antara kepolisian dan UPT Pertanian dapat mendukung ketersediaan pangan serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.Kegiatan ini turut hadiri;
- Kapolsek Leuwigoong
- Camat Leuwigoong
- Danposmil Leuwigoong
- UPTD. Pertanian Leuwigoong
- Para Kepada Desa SE Kec. Leuwigoong/yg mewakili
- Pendamping Desa
- Upk. Leuwigoong
- Perwakilan Pihak Bank
Pelaksanaan bertempat di Mako Polsek Leuwigoong, telah di laksanakan Program Ketahanan Pangan untuk Penanaman Jagung 1 Desa 1ha di Wilayah Hukum Polsek Leuwigoong.Ketahan Pangan Penanaman jagung tersebut ini bertujuan untuk mendukung program swasembada pangan nasional dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa, serta Program ini juga untuk memenuhi kebutuhan pangan, khususnya jagung, serta menggerakkan ekonomi desa.
Sementara itu Penyampaian dari Kapolsek Leuwigoong IPDA H.Asep Juarna pada intinya Untuk Wilayah Kec. Leuwigoong terkait Penanaman Jagung baru ada 1 Desa, 1ha yaitu Desa Leuwigoong. Program Penanaman Jagung, Kendala di Wil. Kec. Leuwigoong tidak adanya Air untuk pertanian Khususnya lahan Kebun.
Kapolsek Leuwigoong sebagai Tim Pokja (Penyusun) menambahkan Dalam Ketahanan Pangan Jagung tersebut.dilakukan Pembuatan MOU Ketahanan Pangan bisa di lakukan dengan Pengelola atau pemilik Tanah, BUMDES dan Gapoktan bertujuan untuk membentuk Kemitraan.
Sementara Penyampaian dari Pendamping Desa Kec. Leuwigoong Para Kepala Desa Se- Kec. Leuwigoong untuk anggaran Tahap 1 (20%) sudah di alokasikan/terealisasikan Ketahanan Pangan hal ini berupa Pemeliharaan Ikan Nila, Ayam Petelur, Gabah, ayam Pedaging dan Domba. Ketua DPK. Apdesi Kec. Leuwigoong Mendukung Swasembada Ketahanan Pangan atau Program Pemerintah .Katanya
Kelompok Tani Bungursari/PPS Terkait Pengajuan lahan 1 Desa, 1ha, di Desa Leuwigoong, kami sudah melakukan Pengecekan ke Lapangan sehingga tanah yg bisa di lakukan Penanaman Jagung sekitar 2ha.Kemudian Untuk Penanaman Jagung di wilayah Tersebut bisa di lakukan pada bulan September (Musim Penghujan)
Selain itu, dalam Lahan 1ha memerlukan Bibit 15kg, Pupuk 8 kwintal, upah Kerja 3jt dengan hasil Jagung Kering sekitar 2 Ton.
Untuk Dana Desa yg 20% Tahun 2025 tidak bisa di Realisasikan saat ini, akan tetapi bisa di ajukan pada tahun 2026 dengan MusrenbangDes. Pungkasnya ( Ayi Ahmad)