Garut,(Transtwonews).- Program Asta cipta peningkatan Swasembada Pangan di Kantor BP Leuwigoong melaksanakan Rapat Koordinasi Luas Tambah Tanam (Rakor LTT) Kabupaten Garut .Saat kunjungan ke Kantor Balai Penguluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Leuwigoong dipimpin langsung Dirjen Tanaman Pangan Kementan Republik Indonesia, Dr. Yudi Rasto, S.P., M.P., dengan dihadiri sebanyak 40 orang dari 4 Kecamatan untuk menerima arahan.Kamis 31/07/2025.
Kegiatan tersebut Kepala Dinas Pertanian Garut, Kepala UPT, KTU, para Penyuluh pertanian, serta Korwil dari 4 Kecamatan, yaitu Kecamatan Cibatu, Selaawi, Leuwigoong dan Cibiuk, yang dihadiri langsung oleh Dirjen Pertanian Republik Indonesia.
Sebelum acara dimulai, pembawa acara menyampaikan, sebagai informasi, bahwa LTT di Garut pada akhir bulan Juli 2025 ada di angka 5410. “Mudah-mudahan saja di bulan terakhir ini bisa mencapai zona hijau,” katanya.
Adapun acara pada Rapat Koordinasi Luas Tambah Tanam (Rakor LTT) di BPP Leuwigoong, yaitu sebagai awal sambutan pada agenda Rakor LTT adalah Kepala Dinas Pertanian Garut, selanjutnya dari Dirjen Tanaman Pangan Kementan RI untuk memberikan arahan.
Sementara dalam acara Rakor LTT, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Garut Ir. Haeruman, M.P. Sambutannya pada acara Rakor LTT, Ia menyampaikan ucapan terima kasih atas kehadirannya Dirjen Tanaman Pangan Kementan RI dalam acara Rakor LTT di BPP Leuwigoong, serta kepada para jajaran Kepala Bidang Pertanian Garut, dan para penyuluh segenap peserta Rakor.



“Sesuai dengan data statistik yang telah disampaikan ke hadapan pimpinan daerah, ucapan syukur Alhamdulillah dengan adanya gerakan-gerakan irigasi perpompaan, pipanisasi, irigasi perpipaan, serta adanya bantuan benih dari Dirjen Tanaman Pangan Kementan RI dan Dirjen PSP ada kenaikan produksi pangan di Kabupaten Garut sekitar 14 persen,”tandasnya Kadis Pertanian Garut.
Adanya kenaikan produksi pangan tersebut, Kadis Pertanian Garut mengapresiasi kinerja Rekan-rekan yang tak mengenal lelah bekerja demi menunjang swasembada pangan di Kabupaten Garut.
Kadis Pertanian Garut menambahkan laporan kepada Dirjen Tanaman Pangan Kementan RI, bahwa target LTT di pada bulan Juli 2025 dari 10.214 hektar, namun berdasarkan laporan dari pengelola data, capaiannya baru 8.619 hektar, “jadi baru 84,4 persen, dan masih tersisa 1841 hektar,” ucapnya.
Sampai saat ini, untuk Kecamatan yang capaian LBT-nya terendah di bulan Juli 2025 berdasarkan LBS yang ditanami padi, yaitu Kecamatan Cikelet 63 persen, Bungbulang 69 persen, dan yang lainnya di kisaran antara 80 sampai 90 persen.Kepala UPT pertanian wi layah tersebut.Mudah-mudahan saja pada hari ini, satu hari capaiannya, kalau tidak maksimalnya 100 persen, paling tidak minimalnya 90 persen lebih,” katanya Rendra.
Kemudian, Kadis Pertanian Garut mengucapkan permohonan maaf atas capaian tersebut kepada Dr. Yudi Rasto, S.P., M.P., Dirjen Tanaman Pangan Kementan Republik Indonesia selaku pimpinan Rakor LTT.Selain itu Kadis Pertanian Garut melaporkan juga mengenai produksi jagung. Alhamdulillah, ucapnya, Kabupaten Garut merupakan salahsatu kabupaten yang telah memberikan kontribusi besar, yang mana produksi jagung di Provinsi Jawa Barat, 60 persen dipenuhi oleh Kabupaten Garut. Bahkan saking semangatnya ada masyarakat di Garut Selatan.
Kendatipun musim kemarau ada petani yang tanam jagung dengan cara disirami. Itu pertanda bahwa masyarakat di setiap wilayah Garut benar-benar antusias dalam pengembangan komoditi padi dan jagung.Tentunya dalam hal ini Garut menunjukkan program menuju swasembada pangan, sehingga kami selalu mengikuti arahan dari Bapak Presiden RI dengan program Asta Cipta Peningkatan Swasembada Pangan. pungkasnya.
(Ayi Ahmad).