Kadis PUTR Dr. Ir. H. Zeis Zultakwa, Laksanakan Peletakan Batu Pertama Pembanguan TPS 3R

Rancaekek,(transtwonews) — Rencana pembanguanan TPS 3R, di Kelurahan Rancaekek Kencana Kecamatan Rancaekek Kabupaten Bandung sudah akan dimualai di tahun 2024. Pembanguan TPS 3R tersebut sudah dilaksanakan peletakan pertama oleh Bupati Bandung Dr. H. Moh. Dadang Supriatna, S.Ip, dan Kadis PUTR Dr. Ir. H. Zeis Zultakwa. Minggu, 10/3/2024.
Bupati Bandung (Dr. H. Moh. Dadang Supriatna, S.Ip) menekankan, pentingnya dan tanggung jawab secara kolektif dalam mengatasi sampah.
“Pengelolaan sampah bukan saja semata tanggung jawab pemerintah saja, tapi menjadi perhatian seluruh warga negara”,Tandas Bupati
Kami menghimbau, sambungnya, kepada masayarakat untuk ikut berparsitipasi serta aktif dalam Gowes Pilah sampah, serta komitmen untuk menghilangkan kebutuhan TPA dalam dua tahu kedepan, tegasnya
Program ini, kata Bupati, akan di implementasikan di seluruh kecamatan di kabupaten Bandung, serta akan mendorong keterlibatan pengusaha lokal dalam upaya pengelolaan sampah, ujarnya
“Kami akan kerja sama dengan pengusaha lokal untuk memanfaatkan RDF sebagai alternatif pengganti batu bara”, Perusahaan yang mengadopsi RDF akan mendapatkan insentif termasuk diskon pajak minimal 4% setiap tahun”, katanya
Menurutnya, Program inovatif dan konprehensif ini mencerminkan komitmen pemerintah kabupaten bandung untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat bagi masyarakat, dengan kaloborasi dan parsitipasi serrta aktif dari semua pihak, program ini diharapkan dapat mencapai tujuannya dan memberi manfaat bagi generasi sekarang dan masa depan. Harap Bupati.
Kadis PUTR, Dr. Ir. H. Zeis Zultakwa,
menyampaikan, dan menyoroti permasalahan serius yang dihadapi dalam pengelolaan sampah, ia mengatakan, bahwa sampah dilingkungan pemukiman adalah produk indibidu atau komunitas.ucapnya
Menurutnya, stastistik rata rata per orang menghasilkan 0.3 kg sampah per hari.
“Jadi dikabupaten bandung, ada 1.200 ton per hari untuk timbunan sampah.
Untuk Rancaekek kencana sendiri, dari 18 RW dan 133 RT, timbunan sampahnya dari 5400 kk sebanyak 3.6 ton, sehingga mencapai 0,16%, ungkap Zeis.
“Data ini dapat diakses melalui QR Code yang disediakan Dashboard ini menampilkan berbagai data, termasuk data pekerjaan yang telah dilakukan bersama masyatakat”, terangnya
Ia menjelaskan, bahwa pengelolaan sampah di TPS 3R sebagai subsistem pengurangan sampah di Kabupaten Bandung belum optimal, dari 144 unit hanya 50% yang aktif, selebihnya hanya menjadi bangunan kosong, bahkan menjadi tempat penumpukan sampah, karena tidak terjangkau sama truk sampah, tandasnya
“Akhirnya terjadi pembakaran sampah tidak memenuhi standar sehingga terjadi pencemaran lingkungan”, imbunya
Hal ini terang Zeis, disebabkan oleh biaya tinggi pengguna listrik untuk mesin dan banyaknya tenaga kerja yang dibutuhkan untuk pengelolaan sampah, organik dan unorganik secara manual, sementara iuran dari warga dan penjualan hasil pemilhan tidak signifikan untuk menutupi biaya yang sudah dikeluarkan pembangunan TPS 3R sudah mencapai puluhan miliar. Jelasnya
“Keterbatasan pengeloloaan sampah berdampak kepada penumpukan sampah di TPS, bahkan banyakbtitik tumukan sampah liar (TSL). Penumpukan sampah yang tidak terpilah berdampak kepada lingkungan yang tidak sehat dan mengurangi estetika dan kenyamanan lingkungan”, ujarnya
Oleh karena itu, kata Zeis, gerakan pemilahan sampah dari rumah menjadi tugas penting, namun ini tidak mudah, karena merupakan kebiasaan dari masyarakat, sehingga diperlukan strategi yang tepat, komitmen yang kuat dan dukungan terstruktur, ujarnya
Program ini pengurangi dan pengolelolaan sampah dari hulu di tingkat Kelurahan dan desa diluncurkan untuk mengatasi permasalahan sampah di kabupaten Bandung, program ini meliputi: Peresmian kawasan minimal sampah di Kelurahan, Rancaekek Kencana, Launching pembangunan TPS 3R, Star Gowes Pilah Sampah dikelurahan Rancaekek Kencana, paparnya
“Diharapkan program ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengelolaa. Sampah yang baik dan benar, sehingga dibutuhkan komitmen bersama untuk menyelesaikan permasalahan sampah di Kabupaten Bandung”, Pungkasnya.
***