EDUKASI

Rangkaian HUT Smansa ke-63, Amirul Fariz akan Menyasar Anak Terdampak Stunting

Sumedang (transtwonews) SMAN 1 Sumedang (Smansa) turut mendukung program Pemkab Sumedang dalam penurunan stunting, yakni salah satunya dilakukan melalui kegiatan sosial dalam rangkaian acara HUT Smansa ke-63 yang akan digelar pada 1 sampai 18 Oktober 2021 mendatang.

Selain Bupati, hadir pula dalam kesempatan tersebut Kepala Dinas Pendidikan Agus Wahidin, para Wakil Kepala Sekolah Smansa, dan jajaran Panitia beserta OSIS Smansa Sumedang.

Ketua Pelaksana HUT Smansa ke-63 Muhammad Amirul Fariz mengatakan, kegiatan sosial tersebut antara lain akan menyasar anak-anak terdampak stunting dari lingkungan Smansa dan warga Sumedang yang tidak mampu.

“Kegiatan sosial ini dilaksanakan sebagai bentuk dukungan kami terhadap program Sumedang Simpati. Sasarannya anak-anak dengan stunting dan warga yang membutuhkan,” ujarnya.

Adapun, HUT Smansa ke-63 tahun 2021 ini bertemakan “Reach The Dream And Win The Glory Of SMANSA’S 63 Aniversary In Megatrend Era” akan dimeriahkan perlombaan akademik dan non akademik secara online.

“Perlombaan akan dimulai tanggal 2 sampai tanggal 16 Oktober 2021. Bentuk kegiatannya ada perlombaan akademik seperti LCC, MTQ, Dakwah, Speech, Story Telling, dan lainnya. Sedangkan untuk non Akademik, yaitu e-sport, art make up, poster digital, design logo, tiktok,” tuturnya.

Sementara itu, Bupati Sumedang H. Dony Ahmad Munir menyambut baik dan mendukung penuh kegiatan yang akan digelar dalam rangka HUT Smansa ke-63.

Menurutnya, salah satu kegiatannya sangat sinkron dan positif. Tadi ada kegiatan sosial yang nyambung dengan apa yang sedang diupayakan yaitu penurunan stunting.

Sedangkan, secara jangka panjang stunting merugikan bangsa karena masa depan ditentukan oleh kondisi generasi saat ini. Untuk itu, Pemkab Sumedang memberikan perhatian khusus terhadap penurunan stunting.

“Kita tidak boleh meninggalkan generasi yang lemah, seperti generasi stunting. Anak-anak harus produktif dan mempunyai daya saing sehingga bisa masuk dalam kehidupan yang komptetitif,” katanya.

Dijelaskan Bupati, pada tahun 2018 angka stunting di Sumedang mencapai angka 32, 2 persen artinya dari 100 anak balita di Sumedang 32 diantaranya mengalami stunting.

Kondisi tersebut, kata Bupati, sangat memprihatinkan sehingga Pemkab Sumedang berikhtiar semaksimal mungkin mulai dari proses kehamilan, kelahiran, menurunkan angka kematian ibu dan bayi, perbaikan gizi dan memperhatikan kesehatan.

“Alhamdulillah angka stunting di Sumedang dari 32,2 persen tinggal 17 persen. Kita berhasil meraih peringkat pertama penurunan stunting tertinggi di Jawa Barat dankita meraih juara ketiga nasional,” pungkasnya.***

Facebook Comments Box

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button