Pentingnya Mengenalkan Ibadah Haji kepada Si Kecil Sejak Dini
Garut, (Transonenews).- Mengenalkan Kegiatan Manasik Haji dalam Islam pada Anak TK, Paud dan kober.
Pentingnya untuk mengenalkan ibadah haji kepada si Kecil sejak dini, agar ia mengetahui makna dari rukun islam yang ke-5 ini naik haji, kegiatan ku ibadahku ,naik haji cita-citaku.kamis 22 September 2022.
Dikoorwi Pendidikan Cibatu Aep Saepudin S.Pd,MM,mengatakan dinas pendidikan di wilayahnua berikan bukti tantangan terhadap dewan Guru Paud pada anak menginjak usia TK akan diajarkan oleh gurunya mengenai ibadah haji.
Dengan motivasi para guru melakukan latihan atau manasik haji untuk mengenalkan pada anak-anak Paud dengan bagaimana tahapan atau rukun-rukun dalam ibadah haji.
Namun Ketua panitia Neneng Nurlaila,S.Pd.i, telah menyiapkan pola baru untuk kegiatan manasik haji. Kegiatan ini akan dilakukan dengan pola Pembelajaran anak usia dini tandasnya disela pelaksanaan gebyar manasik haji Paud tingkat Paud, Se Kecamatan Cibatu.
“Di bawah naungan dinas pendidikan Guru PKG,pelaksanaan disertakan 70 sekolah,berjumlah 1824 siswa-siswi,yang di bimbing team panitia sebanyak 36 orang.dalam pelaksanaan para siswa menjalankan tahapan-tahapan sebagai bentuk pengenalan dalam menjalankan ibadah haji itu,”imbuhnya.
Disela pelaksanaan gebyar manasik haji tingkat paud se kecamatan Cibatu,H.Dadan memaparkan tahapan haji itu antaranya;
A. Ihram
Pelaksanaan ibadah haji dimulai pada 8 Dzulhijjah, dimana menjadi rangkaian pertama yang menandakan dimulainya ibadah haji untuk setiap jemaah. Ihram dimulai dengan keadaan suci dan mengenakan pakaian serba putih yang melambangkan kebersihan dan kesucian.
Begitu pula dengan manasik haji yang dilakukan oleh anak-anak TK. Laki-laki diharuskan mengenakan pakaian ihram atau dua kain putih yang dililitkan ke pinggang hingga bawah lutut, dan satu kain lainnya disampirkan ke bahu kiri.
Bagi laki-laki, bahu kanan tidak boleh tertutup oleh kain dan harus tetap terbuka. Bagi anak perempuan disarankan untuk menggunakan pakaian yang menutup aurat, namun bagian wajah dan tangan tidak boleh tertutup.
Saat pelaksanaan manasik haji, anak-anak sudah mengenakan pakaian ihram dari rumahnya masing-masing, sehingga saat sampai di masjid atau tempat manasik, mereka sudah dalam keadaan siap untuk melaksanakan manasik haji.
B. Wukuf
Ibadah wukuf yang dilakukan pada tanggal 9 Dzulhijjah ini merupakan inti rangkaian ibadah haji. Wukuf merupakan berdiam diri di Padang Arafah hingga matahari terbenam, tentunya sambil berdzikir dan berdoa memohon ampunan Allah SWT.
Wukuf pada agenda manasik haji dilakukan pada suatu ruangan, dimana anak-anak dikumpulkan diruangan tersebut untuk membaca bacaan talbiyah, sebelum melaksanakan ibadah haji.
Bacaan talbiyah memiliki makna bahwa telah memenuhi panggilan Allah untuk melakukan ibadah haji. Adapun bacaan talbiyah yang dilakukan saat menunaikan ibadah haji adalah sebagai berikut:
Labbaika laa syariika laka labbaik
(Aku penuhi panggilan-Mu ya Allah, tiada sekutu bagi-Mu, aku penuhi panggilan-Mu)
C. Menuju Masjidil Haram
Pada tanggal 10 Dzulhijjah bertepatan dengan idul adha. Setelah anak-anak wukuf di Padang Arafah, selanjutnya mereka akan menuju masjidil haram untuk melakukan sholat idul adha dua rakaat.
Para guru akan meminta anak-anak untuk melakukan sholat dhuha dengan didampingi oleh penanggung jawabnya masing-masing. Pada rakaat pertama sholat idul adha, takbir dilakukan sebanyak 7 kali dengan membaca:
Subhanallah,walhamdulillah, wala ilaha illallah, wallahu akbar, wa la haula wala quwwata illa billahil ‘aliyyil azhîm.
Artinya: “Maha Suci Allah, segala puji bagi-Nya, tiada tuhan selain Dia, Allah Maha Besar, dan tiada daya serta upaya selain berkat pertolongan Allah yang Maha Tinggi lagi Maha Agung.”
D. Lempar Jumrah
Jumrah dilakukan pada tanggal 10 Dzulhijjah sebagai simbol melempar setan yang dijelmakan dalam tiga bagian, yaitu jumrah ula (pertama) atau jumrah sughra, jumrah wustha (tengah), dan jumrah ‘aqabah (terakhir).
Pada umumnya melempar jumrah menggunakan batu kerikil dan melemparkan tujuh batu ke jumrah aqabah. Namun saat manasik haji, batu kerikil. ***