Uncategorized

DPR Ingin Atur Transportasi Online: Jangan Asal Tentukan Tarif Seenaknya

Tahrudin

Jakarta, (Transtwonews) – Anggota Komisi V DPR RI Bambang Hermanto (Baher) menyampaikan proses pengguna aplikasi jasa transportasi online angkutan barang dan manusia perlu diatur dengan baik. Sehingga, menurut Baher, tarif yang ada tidak semaunya pemilik aplikasi transportasi online tersebut.

“Kita perlu aplikasi yang mengatur semuanya. Kita perlu aplikasi yang bisa mengakomodir sehingga perusahaan itu bisa berkompetisi di situ dengan baik,” kata pada Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) dengan para direktur pemilik transportasi online di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (28/3/2022) kemarin.

Adapun yang hadir pada rapat tersebut yakni Dirut PT. Goto Gojek Tokopedia Tbk, PT. Grab Teknologi Indonesia, PT. Teknologi Perdana Indonesia (Maxim) dan PT. Blue Bird Tbk. Pada rapat tersebut mendengar masukan Direksi Penyedia Layanan Transportasi On Line (Gojek, Grab, Maxim dan Blue Bird) dalam Penyusunan Naskah Akademik dan Draft Revisi RUU Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

Menurut Baher, penyedia jasa angkutan umum berbasis online itu perlu diatur dengan baik. Untuk itu, Baher menyebutkan masalah dalam transportasi online tersebut untuk membahas merevisi UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

“Beberapa waktu lalu, saya pesan Gosen (aplikasi antar barang milik Gojek) dari rumah saya ke satu tempat tapi tarifnya selalu beda-beda antara pagi, siang dan sore sering berbeda padahal jarak sama. Saya order pada provider yang lain, grab misalnya, juga sering beda-beda tarifnya,” jelas Baher.

Politisi Partai Golkar Dapil Jabar VIII ini menegaskan, perlu ada pihak yang melakukan pengawasan pada setiap penetapan tarif yang ditentukan oleh pemilik transportasi online tersebut.

“Kita ingin ada yang mengawasi penentuan tarif ini. Siapa kira-kira yang bisa mengawasi tarif dari semua ini. Dari sini belum ada ya Ketua (Komisi V DPR RI Lasurus) yang menawasi (tarif) semua ini. Perlu ada aplikasi jasa provider yang bisa mengakomodir semuanya. Saat masyarakat butuh jasa, bukan lagi ke salah satu perusahaan tapi aplikasi itu.

Nah, aplikasi ini kemudian dibuat oleh kita, oleh negara maksud saya sehingga bisa mengawasi tarif ini,” jelasnya.
Baher ingin perusahaan penyedia transportasi online ini menjelaskan kepada DPR terkait mekanisme pengaturan tarif yang selalu berbeda-beda tiap jamnya. Baher mempertanyakan tarif pagi, siang dan malam selalu berbeda tarifnya meski pada tempat yang sama mengirim barang.

“Kita tak tahu (mekanismenya) kenapa tarif sering berbeda-beda, kenapa bisa ? Apa karena waktunya? Tarif itu ada aturannya, kapan bisa menaikan tarif, apa saat BBM naik atau apa,” terang Baher.

 

Facebook Comments Box

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button