Uncategorized

Warga Menolak Rencana Relokasi Pembangunan Masjid di Jatinangor

JATINANGOR,(transtwonews) – Rencana relokasi pembangunan Masjid di Desa Mekargalih, Kecamatan Jatinangor, mengalami hambatan akibat penolakan dari warga setempat. Warga khawatir bahwa relokasi ini berpotensi menimbulkan banjir pasca pembangunan Masjid baru.

Selain kekhawatiran terkait banjir, warga juga prihatin dengan konsekuensi pembangunan tersebut terhadap aliran air, terutama saat musim hujan.

Uden, seorang penduduk RW 12 yang tinggal berdekatan dengan lokasi rencana pembangunan Masjid, mendesak pengelola pembangunan untuk mempertimbangkan dampak yang mungkin terjadi jika pembangunan tetap dilanjutkan.

“Kami meminta agar pengerjaan dihentikan sementara, sampai terdapat kesempatan untuk berdiskusi melibatkan pihak pelaksana pembangunan Masjid, pemilik lahan, dan warga sekitar,” ungkap Uden.

Dia mengusulkan bahwa lebih bijaksana untuk merenovasi atau memperbaiki Masjid yang sudah ada daripada membangun yang baru. Uden juga mencatat bahwa Masjid yang direncanakan saat ini berdekatan dengan Masjid yang akan direlokasi.

Ketua RW 12, Imas membenarkan adanya penolakan terhadap pembangunan Masjid meskipun pekerjaan konstruksi telah dimulai. Penolakan ini mengakibatkan diadakannya sebuah audiensi untuk mencari solusi.

“Dalam audiensi tersebut, disepakati untuk menghentikan sementara pengerjaan dengan alasan potensi banjir yang bisa memengaruhi rumah warga yang menolak. Permasalahan utamanya adalah pembebasan lahan yang terdampak oleh proyek ini,” jelas Imas.

Keputusan untuk menghentikan sementara proyek juga dikeluarkan oleh pemerintah desa setempat dengan harapan memberikan waktu bagi semua pihak terlibat untuk berdiskusi dan menemukan solusi yang dapat diterima bersama. Kepentingan masyarakat dan kelangsungan pembangunan Masjid harus seimbang demi mencapai kesepakatan yang adil.

Camat Jatinangor, Hery Dewantara, belum mendapatkan informasi resmi terkait penolakan relokasi pembangunan Masjid yang berada di wilayah Desa Mekargalih.(jikoa)

Facebook Comments Box

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button