Penjaringan FTBI Jenjang SD,Dinas Pendidikan Kabupaten Garut tahun 2023
Garut ,(Transtwonews) – Dalam Rangka mengsukseskan kegiatan Revitalisasi bahasa daerah sebagai bagian utama dari program merdeka belajar. Episode ke-17 Kepala Dinas pendidikan Kabupaten Garut Ade Manadin,S.Pd.M.Pd, menyelenggarakan Festival Tunas Bahasa ibu (FTBI) tahun 2023. FTBI Merupakan media apresiasi kepada peserta didik yang dilakukan secara berjenjang mulai dari sekolah atau komunitas belajar ditingkat Kecamatan ,Kabupaten /kota dan Provinsi. FTBI juga dilaksanakan sebagai upaya untuk mewujudkan toleransi Ke Bhinekaan di indonesia.
Penyelenggara kegiatan FTBI tahun ini merupakan yang ke 3 kalinya dilaksanakan oleh Dinas pendidikan kabupaten Garut. Bertempat di SMK Cileudug Al- Musaddiyah Garut.Rabu,4/10/2023.
Tahun ini pelaksanaan FTBI lebih meriah di bandingkan tahun-tahun sebelumnya.FTBI untuk jenjang SD Tahun 2023 di ikuti oleh 42 Kecamatan yang ada di Kabupaten Garut. yang mengikuti tujuh mata lomba untuk kategori putra dan putri yaitu ; 1.Ngadongeng 2. Biantara 3.Maca sajak 4. Nembang Pupuh 5. Maca jeung nulis aksara sunda 6. Ngarang carita pondok dan 7.Ngabodor sorangan (Borangan).
Ada Peserta yang mengikuti FTBI ini sebanyak dari 528 peserta yang hadir yang terdiri dari;1.Ngadongeng 76 Peserta,2.Biantara 76 peserta 3.Maca Sajak 80 4.Nembang pupuh 81 Peserta 5.Maca jeung nulis aksara sunda 65 peserta 6.Ngarang carita pondok,73 peserta dan 7. Ngabodor Sorangan (Sorangan)77 Peserta.
Penyelenggara FTBI tahun 2023 diawali dengan kegiatan pembukaan di lapangan SMA Ciledug Al Musaddadiyah dengan menampilkan Gelaran Profil dan Moto juang masing-masing kecamatan.
Harapan Sekdis Pendidikan Kabupaten Garut, H.Asep Wawan Budiman S.Pd,M.Si, dengan harapan terselenggaranya kegiatan FTBI ini menghasilkan pinunjul (Juara) pada setiap bidang lombanya dan dapat membanggakan di tingkat provinsi jawa barat.Selain itu penyelenggaraan FTBI tahun 2023 ini ,diharapkan dapat meningkatkan rasa bangga terhadap bahasa dan sastra daerah yaitu bahasa dan sastra sunda yang sekarang mulai berkurang terutama dikalangan generasi muda. Dimulai dari Sekolah dasar bisa menjadi penutur aktif bahasa ibu atau bahasa daerah,menjadi kelangsungan hidup bahasa dan sastra daerah dengan suka cita dan menyenangkan. Serta dapat menciptakan ruang kreativitas dan kemerdekaan untuk mempertahankan keberlangsungan bahasa dan sastra daerah sebagai bahasa ibu.pungkasnya
(Ayi Ahmad)