Polemik Pengelolaan Pasar Patrol Jelegong,Ada titik terang dan Berakhir Happy Ending

Kab Bandung,(transtwonews) – Jelegong.Deden Hidayat bersama Kuasa Hukumnya Ucup Supriatna SE mendatangi Kepala Desa Jelegong H.Ahmad Sopari Untuk Mengkalirfikasi tentang Pengelolaan Pasar Patrol Jelegong. Rabu (14/06/2023).
Deden Hidayat bersama kuasa hukumnya menandatangani kesepakatan mengakhiri Polemik tentang pengelolaan Pasar Patrol
” Setelah terkatung-katung tanpa kejelasan selama paska pelimpahan jual lahan yang sekarang menjadi Pasar Patrol akhirnya menemui titik terang.
Kuasa hukum Ucup Supriatna SE kemudian langsung memerintahkan untuk berkomunikasi dengan kepala Desa agar dapat segera duduk bersama membahas kelanjutan tentang kepengurusan pengelolaan pasar yang selama ini di kelola oleh paguyuban,dan Alhamdulillah kadespun mengakui bahwa lahan atau tanah tersebut betul kepemilikan sdr Deden Hidayat.
Inisiasi tersebut disambut baik oleh kades jelegong H.Ahmad Sopari yang kemudian memberikan penjelasan terkait sejarah tentang asal usul lahan pasar,Kedua belah pihak baik Deden Hidayat dan kepala desa yang dihadiri langsung oleh kuasa hukumnya dan mulai menemukan Titk terang,dan pihak kades pun belum tahu kepengurusan resmi yang tadinya dari CV.Putra Pasundan atau ASN Jaya yang luas lahannya kurang lebih 2.800 ,namun untuk legalitas tanah lahan yang dijadikan pasar betul kepunyaan Deden Hidayat yang awalnya dari pak Saefuloh”terangnya
Dalam pertemuan tersebut awalnya terjadi dialog yang cukup alot karena para pihak memiliki dasar dan argumentasi masing-masing sehingga belum mendapat titik temu. Tetapi pada akhirnya disepakati untuk dibuatkan hasil notulensi yang saat itu juga akan dikonsultasikan ke BPN.
Langkah tersebut dipilih Kuasa Hukum dan jajarannya sebagai bentuk kehati-hatian dalam mengambil sebuah diskresi kebijakan, karena hasil konsultasi ke BPN dapat menjadi rambu-rambu yang kuat bagi kedua belah pihak membuat keputusan bersama.
Hasil konsultasi nanti dengan BPN dan Paguyuban ditindaklanjuti positif kedua belah pihak, dimana kedua belah pihak nantinya bersepakat untuk mengakhiri polemik tentang pengelolaan yang dituangkan dalam perjanjian pengakhiran yang ditandatangani kedua belah pihak dan berakhir happy ending”paparnya
Dalam pernyataan.penutupnya, kuasa hukum Ucup Supriatna SE mengaku lega dan bersyukur karena satu persatu masalah dapat terurai dan diselesaikan sesuai ketentuan yang berlaku.
“Pertama tentu syukur Alhamdulillah, saya sangat lega ya karena ini menjadi pilihan terbaik bagi kedua belah pihak. Alhamdulillah hasil konsultasi ke desa jelegong menjadi awal pencerahan bagi kita semua dan mendapatkan keputusan yang terbaik, ini win-win solution,” ungkap Ucup Supriatna SE
“Kami tetap harus hati-hati, jangan sampai salah dalam membuat diskresi kebijakan, makanya kami konsultasi ini (dengan Kepala Desa) dengan harapan benar-benar kuat dasarnya dan tidak merugikan satu sama lain,” ungkap Ucup Supriatna SE (Gugum GW)