Keyzha Bellvania Raffanda, Bunga Kecil Jaipong dari Cibatu

Jumat, 29 Agustus 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Garut ,(Transtwonews).– Di tengah riuh rendah modernisasi, masih ada bunga kecil yang mekar membawa harum budaya leluhur. Dialah Keyzaa Bellvania Raffanda, gadis mungil berusia 7 tahun yang dengan lenggok jaipongnya mampu menyihir perhatian banyak pasang mata. Sejak usia 5 tahun, ia telah jatuh cinta pada kesenian Sunda yang satu ini—jaipong, tarian penuh energi sekaligus keanggunan.

Setiap gerakan tubuh Keyzha bukan sekadar tari, melainkan bahasa jiwa. Jemari lentik, sorot mata penuh ekspresi, dan liukan tubuh yang luwes menjadikannya seperti kuntum bunga yang menari di atas panggung. Kehadirannya selalu menjadi magnet, mengingatkan bahwa tradisi bukan hanya warisan, tapi juga kehidupan.

Keyzha berproses di bawah bimbingan Paguron Rajawali, sanggar seni di Kampung Cipicung, Desa Keresek, Kecamatan Cibatu. Sanggar ini dipimpin oleh Kang Sami dengan dukungan Kang Azmi, sosok seniman yang kiprahnya telah melanglang buana, hingga ke Jepang, lewat seni pencak silat. Dari tangan-tangan para pegiat seni inilah, Keysa ditempa dengan disiplin sekaligus rasa cinta pada budaya.

Baru-baru ini, Keyzha tampil menawan di Serbuan Teritorial TNI AD di Lapang Masjid Besar Cibatu. Sebelumnya, ia juga menjadi sorotan dalam Minangkala Dewan Kebudayaan Kabupaten Garut, di mana Hj. Rudi Gunawan memberi apresiasi khusus atas kepiawaiannya. Dari satu panggung ke panggung lain, langkah kecil Keysa kian mantap sebagai duta seni cilik yang lahir dari tanah Garut.

Saat ini, Keysa menempuh pendidikan di SDN 2 Pamekarsari, Kecamatan Banyuresmi. Sekolah ini tak hanya mengajarkan ilmu modern, tetapi juga menanamkan nilai agama serta budaya. Di sinilah Keyzha menemukan keseimbangan: belajar sains, memperdalam iman, sekaligus menjaga akar tradisi.

Kepala SDN 2 Pamekarsari, Wanti Rohmawati, S.Pd., menyampaikan rasa bangganya:
“Keyzha bukan hanya murid berbakat, tapi juga teladan. Ia bukti bahwa pendidikan bisa berjalan beriringan dengan pelestarian seni. Kami ingin anak-anak tumbuh dengan ilmu, akhlak, dan budaya, sehingga lahir generasi yang berkarakter,” ujarnya.

Senada dengan itu, Kang Azmi, tokoh seni sekaligus penggerak Paguron Rajawali, menegaskan pentingnya perhatian dari pemerintah terhadap dunia seni tradisi:
“Garut ini kaya budaya, tapi kalau pemerintah hanya diam dan tutup mata, lambat laun seni kita bisa terkubur oleh zaman. Anak-anak seperti Keyzha adalah bukti bahwa seni tradisi masih hidup, tapi butuh ruang, dukungan, dan kebijakan nyata. Jangan sampai seniman berjalan sendiri, sementara negara abai terhadap akar budayanya,” tegasnya.

Kisah Keyzha adalah pengingat bahwa di balik gempuran zaman, seni tradisi masih punya napas. Dari panggung kecil di Garut, ia mengirim pesan besar: mencintai budaya bukan berarti ketinggalan, justru dari situlah tumbuh rasa percaya diri dan kebanggaan sebagai anak bangsa.

Paguron Rajawali menanamkan akar budaya, SDN 2 Pamekarsari menguatkan pondasi pendidikan. Dengan kedua sayap itu, Keyzha siap terbang lebih tinggi. Ia adalah bunga kecil jaipong dari Cibatu, yang kelak bisa mekar indah di panggung nusantara.pungkasnya.

(Ayi Ahmad)

Berita Terkait

Lepas Sambut Kepala Bapas Garut, Kabid Pembinaan dan Pelayanan Kanwil Ditjenpas Jabar
UKW SMSI Indramayu 2025 Mencetak Wartawan Profesional dan Berintegritas
Pesantren Taubatul Mudznibin, Jalan Spiritual WBP Lapas Garut Menuju Perubahan
Yayasan Sakinah Finance dan NPCI Kabupaten Indramayu Gelar Pelatihan Disabilitas Bertema Literasi dan Ta’awun
PPM dan Yudha Putra Ikut Sukseskan HUT ke-80 TNI, Wujud Sinergi Bela Negara
Kabar Gembira! Indramayu Temukan Minyak Baru, Pertamina Buktikan Potensi di Cekungan ‘Tua’
Dengan Mengantongi Sertifikat Indikasi Geografis, Akhirnya Gedong Gincu Sah Jadi Mangga Khas Indramayu
Meneguhkan Semangat Pancasila, Upacara Hari Kesaktian Pancasila se-UPT Garut Raya
Tag :

Berita Terkait

Selasa, 7 Oktober 2025 - 20:10

UKW SMSI Indramayu 2025 Mencetak Wartawan Profesional dan Berintegritas

Selasa, 7 Oktober 2025 - 19:49

Pesantren Taubatul Mudznibin, Jalan Spiritual WBP Lapas Garut Menuju Perubahan

Senin, 6 Oktober 2025 - 19:03

Yayasan Sakinah Finance dan NPCI Kabupaten Indramayu Gelar Pelatihan Disabilitas Bertema Literasi dan Ta’awun

Senin, 6 Oktober 2025 - 16:20

PPM dan Yudha Putra Ikut Sukseskan HUT ke-80 TNI, Wujud Sinergi Bela Negara

Senin, 6 Oktober 2025 - 16:13

Kabar Gembira! Indramayu Temukan Minyak Baru, Pertamina Buktikan Potensi di Cekungan ‘Tua’

Berita Terbaru