PENDIDIKAN

PGRI dan Koorwil bidang Pendidikan Cibatu gelar FTBI Ngamumule  Bahasa Sunda

Garut,(Transtwonews).- Dinas Pendidikan Garut melalui Persatuan Guru Republik Indonesia dan  Koorwil bidang pendidikan Cibatu menggelar Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) 15 Agustus tahun 2024 yang diikuti peserta 431 Siswa- siswi  sebagai perwakilan perwakilan Sekolah sebagai upaya  dalam  melestarikan (Ngamumule) Bahasa Sunda.

Koorwil bidang pendidikan Cibatu H.Mahmud Rochmat. S.Pd,M.Pd,mengatakan festival ini merupakan upaya para Guru menggencarkan revitalisasi bahasa sunda.  Terutama mengendepankan adab serta sopan santun bagi anak-anak untuk melaksanakan penerapan keseharian.

p

Festival Tunas Bahasa ibu memiliki makna  warisan yang tidak boleh hilang sehingga kita ajarkan di sekolah-sekolah, serta cara kita bisa mengevaluasi bagaimana pengajaran di sekolah itu berjalan dengan baik salah satunya dengan festival ini.  FTBI di Koorwil pendidikan Cibatu beserta PGRI berkolabirasi dengan kepanitia dengan team juri didatangkan dari luar kecamatan. Sehingga untuk menjaga stimulan kecurigaan saat penilaian peserta. Kamis 15 Agustus 2024.

Festival Tunas Bahasa Ibu yang didukung PGRI Cabang Cibatu, Ketua Utang S.Pd, menyampaikan di wilayah korwil pendidikan Cibatu dilaksanakan di empat titik pelaksanaan lomba. Bertempat SDN 1 Keresek, SDN 5 Keresek , Gedung KMM Cibatu dan SDN 2 Keresek, kecamatan Cibatu Kabupaten Garut jawa Barat.

PGRI cabang Cibatu Hermawan menambahkan  festival ini juga diyakini mampu membangkitkan motivasi dan kreativitas anak-anak selaku generasi penerus sehingga mereka bisa lebih mengenal dan mencintai budaya daerah.

Segala sesuatu yang dilombakan sangat instan  pasti persiapannya kurang maksimal sehingga upayanya lebih keras. Dengan cara seperti ini anak-anak bisa mengenal dan mencintai budaya daerah, mulai dari prilaku bahasa juga karya-karya budaya lain sehingga mereka turut melestarikan kebudayaan adat sunda(Daerah)” katanya.

Ketua PGRI Cabang Cibatu Atang. S.Pd,menyampaikan dengan  kegiatan ini sekaligus menjadi bukti konkrit perwujudan dari implementasi program merdeka belajar melalui kolaborasi potensi anak dan guru dalam berpikir serta berekspresi. Ada tujuh kategori penilaian FTBI putra/putri meliputi Lomba Ngadongeng, Lomba Biantara, Lomba Maca Sajak, Lomba Nembang (Pupuh), Lomba Maca Jeung Nulis Aksara Sunda, Lomba Ngarang Carita Pondok, dan Lomba Ngabodor Sorangan.

Kemudian menemukan unggulan anak-anak di korwil Cibatu, antaranyayang dapat di andalkan yaitu Biantara dan Nembang pupuh serta mampu membuktikan terbaik dalam melestatikan sebuah bahasa dan sastra daerah.Sehingga mampu menjaga kelangsungan hidup bahasa dan sastra daerah serta menciptakan ruang kreativitas dan kemerdekaan untuk mempertahankan bahasa daerahnya.

Festival ini menjadi salah satu dorongan, motivasi  yang berkesinambungan kepada para peserta didik juga para guru agar tetap berinovasi serta konsisten membudayakan bahasa ibu dalam berkomunikasi yang Ramah. Pungkasnya

(Ayi Ahmad)

Facebook Comments Box

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button