Kota Cirebon,(transtwonews) – Pemerintah Kota Cirebon bersama Forkopimda menggelar rapat koordinasi keamanan dan ketertiban sekaligus mendeklarasikan “Kota Cirebon Damai” pasca kerusuhan pada Sabtu (30/8/2025). Rapat yang dipimpin Walikota Cirebon Effendi Edo di Gedung Setda, Senin (1/9/2025), dihadiri jajaran TNI-Polri, DPRD, instansi pemerintah, serta perwakilan ormas, LSM, dan OKP. Suasana rapat berlangsung serius namun penuh kehangatan, mencerminkan komitmen bersama untuk memulihkan kepercayaan masyarakat.
Dalam penyampaiannya, Kapolres Cirebon Kota AKBP Eko Iskandar menegaskan kondisi saat ini relatif kondusif, namun tetap ada potensi kerawanan yang perlu diantisipasi, terutama dari kelompok anarko. Dandim 0614/Kota Cirebon Letkol Inf Saputra Hakki menekankan pentingnya pengamanan objek vital dan batas kota, sementara Danrem 063/SGJ Kolonel Inf Hista Soleh Harahap menilai kerusuhan sebelumnya bukanlah unjuk rasa murni, melainkan tindak kriminal yang bahkan melibatkan anak di bawah umur. Sejumlah pimpinan daerah, termasuk Ketua DPRD, Danlanal III, dan perwakilan ormas, turut menekankan pentingnya peran masyarakat dalam menjaga keamanan bersama.
Rapat ditutup dengan penandatanganan Deklarasi Kota Cirebon Damai oleh seluruh peserta, sebagai bentuk komitmen menjaga persaudaraan, menolak segala bentuk anarkisme, serta mewujudkan kota yang aman, damai, dan harmonis. Pemerintah daerah bersama Forkopimda juga menyepakati langkah strategis berupa penguatan sistem keamanan lingkungan, pengawasan titik rawan, serta kerja sama lintas elemen masyarakat. Suasana rapat berakhir dengan optimisme bahwa Kota Cirebon akan kembali kondusif dan roda perekonomian dapat berjalan normal.***