SUMEDANG,(transtwonews) – Adanya isu rencana revitalisasi pasar Tradisional Parakan Muncang, Desa Sindangpakuon, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Warga Pasar Parakan Muncang mengekspresikan ketidaksetujuan mereka terhadap rencana revitalisasi atau pembangunan ulang pasar tradisional di wilayah mereka oleh pihak swasta. Rabu 1 Mei 2024.
“Penolakan ini sebagai bagian dari kesepakatan bersama dalam surat pernyataan,”terang Ketua Ikatan Warga Pasar (IKWAPA) Parakan Muncang, H. Oso Suryana,
Ia menegaskan penolakan tersebut didasari oleh dua alasan utama. Pertama, kondisi ekonomi para pedagang yang belum maksimal akibat kurangnya pengunjung. Kedua, keinginan agar pembangunan dilakukan oleh pemerintah menggunakan dana APBD atau APBN. Tandasnya
Pihaknya mengklim lebih dari 300 warga pasar telah menyatakan penolakan ini, dengan sebagian besar dari mereka memiliki Surat Izin Menggunakan Kios atau Los (SIMKL), bahkan surat pernyataan penolakan itu sudah kami sampaikan ke Dinas Perindustrian dan lerdagangan(Disperindag) Kabupaten Sumedang, UPTD Pasar bahkan sampai ke DPRD komisi B. Pengkas H. Oso.
Sementara itu sekretaris IKWPA Deni Handayani menekankan keberatan warga pasar terhadap pembangunan oleh pihak swasta.
“Kami khawatir akan adanya biaya kios atau los yang memberatkan, seperti pembayaran DP dan cicilan bulanan,”ucapnya.
Selain itu, kata Deni warga pedagang pasar saat mayoritas masih dalam kondisi ekonomi yang belum stabil, sehingga kesulitan jika nantinya harus membayar cicilan kios kepada pihak swasta dalam pembayaran tersebut.
Bicara soal isyu kemacetan di sekitar pasar tidak hanya terjadi di Parakan Muncang, melainkan merupakan masalah umum di pasar tradisional maupun modern. Warga pedagang merasa bahwa mereka tidak seharusnya dijadikan kambing hitam atas masalah ini. Ungkapnya
Selain itu pengurus pasar bersama warga berencana untuk melakukan penataan pasar dengan biaya swadaya guna mengurangi kesan kumuh. Tambah Deni
Ia berharap kesadaran warga pasar dalam memperbaiki kondisi kios atau los dapat meningkatkan kunjungan ke pasar dan pendapatan mereka.
“Ini sebagai upaya meningkatkan kunjungan ke pasar demi meningkatkan pendapatan para pedagang itu sendiri,”harapnya.
Ditempat yang sama dilokasi pasar, para warga pedagang menyuarakan ekprasinya penolakan rencana revitulisasi oleh pihak Swasta, dan berharap apabila dilaksanakan revitalisasi Pasar Parakan Muncang oleh pihak Pemerintah, tidak menyetujui untuk alih kelola oleh pihak Swasta.
Warga pedagang juga menyoroti dampak negatif dari pembangunan oleh pihak swasta atau PT, yang telah terlihat di pasar-pasar lain di mana banyak pedagang yang mundur karena kesulitan membayar DP dan cicilan bulanan.
(Tim Red)
